Museum Gunung Api Merapi

Rekam Jejak Sang Mahaguru Merapi

Jl. Kaliurang Km. 22, Banteng, Hargobinangun, Pakem, Hargobinangun, Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55582
Jam Buka: Setiap hari 08:00 – 15:30 WIB
Telepon: (0274) 896498

merapi-3_20160401_155520
maket-gunung-merapi
mount-merapi-museum
40a26595d144eed83744e13a319dbdab
taman-tengah-museum-gunung-merapi2
Tiket:
Rp 3.000 (Tiket Masuk)
Rp. 5.000 (Tiket Film)
Rp 8.000 (Tiket Masuk dan Film)

Seputar Gunung Museum Gunung Api

Gunung Merapi di daerah Istimewa Yogyakrta merupakan salah satu gunung api yang masih aktif. Dalam beberapa tahun terakhir sudah terjadi berapa kali letusan yang cukup besar. Untuk merekam jejak aktivitas dari Gunung Merapi, di kaki gunung telah dibuat sebuah museum yang juga telah dilengkapi dengan berbagai peralatan canggih untuk memantau aktivitas gunung. Kenangan dari setiap aktivitas gunung tersimpan rapi di museumini,mulai dari suara gemuruh satt gunung erupsi sampai pada munculnya awan panas tebal yang biasa disebut wedus gembel juga dapat dilihat di  di Museum Gunung Api Merapi ini.

Lokasi Museum Gunung Api

Museum Gunung Api yang berada di Jl. Kaliurang Km. 22, Banteng, Hargobinangun, Pakem, Hargobinangun, Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55582 ini cukup ramai dan seringkali dipadati oleh pengunjung yang sebagian besar adalah pelajar. Dengan mengunjungi Museum Gunung Api, pengunjung dapat mempelajari Gunung Merapi. Museum ini, diresmikan pada tahun 2010 silam dan hingga saat ini masih menjadi salah satu destinasi wisata utama di DIY. Bangunan dari museum ini dibuat dua lantai dengan bentuk bangunan trapesium  dimana salah satu sisi puncaknya mengerucut berbentuk segitiga.  Sekilas bentuk bangunan museum ini dibuat menyerupai bentuk Gunung Merapi dan jika gunung Merapi tidak tertutup awan, museum gunung api ini akan nampak sama gagahnya dengan Gunung Merapi dan seolah merupakan anak Gunung.

Koleksi Museum Gunung Api

Di dalam Museum Gunung Api, bisa kita lihat replika penyebaran awan panas dari tiga kali letusan Gunung Merapi pada tahun 1969, 1944 dan tahun 2006.  Saat memasuki museum, suara gemuruh seolah gunung api meletus langsung bisa didengarkan. Alat yang digunakan sudah sangat canggih dan disesuikan, dimana jika tombol – tombol tertentu di pencet, akan muncul sebaran awan panas dan juga aliran lava pijar yang menyerupai kejadian saat Gunung Merapi meletus. Dari pertunjukan replika tersebut, dapat dibanyangkan betapa dahsyatnya letusan Gunung Merapi saat itu.

Akibat dari awan panas yang menyebar,  tanah yang terkena awan panas tersebut menjadi tandus karena semua tananman mati. Banyak pula ternak berupa kambing dan sapi yang juga menjadi korban karena tidak bisa diselamatkan. Selain replika letusan Gunung Merapi, ada juga koleksi benda – benda sisa letusan yang terjadi pada tahun 2006, foto – foto letusan gunung api dan juga panel – panel ilustrasi bergambar kartun yang dapat dapat dijumpai dan ramah untuk naak – anak.

Di dalam museum juga ada batu bom atau Volcanic Bomb. Sekiltas, batu ini tidak jauh berbeda dengan batu vulkanik lainya yang berbentuk tak beraturan, namun batu tersebut merupakan lava pijar bersuhu 700 – 1200 derajat celcius yang terlempar ke udara dan mengalami proses pendingin secara cepat sebelum mendarat ke permukaan bumi.

Puas menjelajahi koleksi yang terdapat di lantai satu, selanjutnya melihat koleksi yang berada di lantai dua. Di sana terdapat benda – benda koleksi antara lain alat peraga berupa display letusan gunung Merapi, Lorong peraga simulasi LCD, peraga simulasi tsunami dan juga peraga simulasi gempa. Koleksi yang berada di lantai dua tersebut cukup menarik perhatian para pengunjung terlebih lagi alat – alat peraga tersebut masih berfungi dengan baik.

Di dalam Museum Gunung Api, juga disediakan sebuah mini teater. di teater tersebut pengunjung dapat beristirahat sembari menikmati sebuah film yang berdusari sekitar 24 menit. Fuilm yang ditampilkan berjudul Mahaguru Merapi. Dalam film tersebut menunjukkan dua sisi berbeda dari gunung merapi dimana ada kalanya gunung merapi memberikan kesuburan dan kehidupan bagi masyarakat. Akan tetapi, ada kalanya juga ia menghancurkan apa yang dimiliki masyarakat sekitar tanpa tersisa. Pengunjung akan berdecak kagum setelah menyaksikan film tersebut dan kembali mengingatkan kita untuk bersyukur kepada Sang Maha Pencipta yang dapt memberi atau mengambil apa yang kita punya dalam waktu sekejap saja.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *