Gunung Merapi

Keindahan Sang Mahaguru Merapi

Suroteleng, Selo, Kabupaten Boyolali
Jam Buka: Setiap hari –
Telepone: –

puncak-merapi
16556796122_1d749e7747_c
dsc_2445
mount-merapi
mount_merapi_in_2014
Tiket:
Rp 125.000 (Porter)
Rp. 300.000 (Pemandu)

Gunung Merapi merupakan gunung api yang sampai saat ini masih aktif. Gunung Merapi masih menunjukan aktivitasnya dan bahkan masih melakukan erupsi pada tahun 2010 silam. Gunung Merapi berada di Pulau Jawa, dan masuk ke dalam tiga daerah administratif, yakni Sleman, Magelang dan Boyolali. Gunung Merapi ini merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dari kegiatan gunung yang terpantau melalui catatan modern akan mengalami puncak eruspi pada dua sampai lima tahun sekali.  Dari catatan Badan Meteorologi dan Geofisika, sejak tahun 1548 Gunung Merapi ini telah meletus sebanyak 48 kali.

Walaupun tergolong berbahaya, Gunung Merapi ini padat dikelilingi oleh pemukiman penduduk yang menggantungkan kehidupan mereka dari kesuburan tanah di sekitar kaki gunung. Hingga jarak 3 kilo mater dari puncak Gunung Merapi masih dipenuhi oleh pemukiman penduduk. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Gunung Merapi ini berada di satu garis lurus dengan Keraton Yogyakarta dan juga samudera Hindia yang memegang peranan cukup penting bagi masyarakat Jawa. Hal tersebut didasarkan pada kepercayaan orang Jawa yang menganggap ketiga tempat tersebut merupakan sebuah trinitas kosmologi yang saling berhubungan erat dimana Gunung Merapi sebagai api, samudera Hindia sebagai air dan Keraton sebagai penyeimbang antara api dan air.

Walaupun dikenal sebagai Gunung Api yang masih aktif dan cukup berbahaya karena aktivitas vulkaniknya, Gunung Merapi masih saja dijadikan destinasi pendakian yang difavoritkan oleh para pendaki baik dari dalam dan luar negeri. Ada beberapa jalur pendakian yang biasa digunakan untuk mendaki Gunung Mertapi, diantaranya jalur Deles, Babadan, Dusun Kaliadem dan Selo. Akan tetapi jalur Selo merupaka jalur yang paling sering daimbil dikarenakan dua jalur pendakian lainya (Deles dan Babadan) dikenal lebih sulit. Seangkan jalur Dusun Kaliadem sudah tidak bisa dilewati lagi sejak erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 yang merusak jalur tersebut.

Untuk melakukan pendakian ke Puncak Gunung Merapi, biasanya dapat ditempuh dalam waktu 5 sampai dengan 6 jam mulai dari base camp hingga sampai pada puncaknya. Di base camp pertama pendaki bisa beristirahat sejenak ataupun bermalam sembari melakukan persiapan sebelum melakukan pendakian. Tidak ada tarif khusus yang dikenakan di base camp, namun biasanya para pendaki tetap membayar sepantasnya sebagai ganti makan dan tempat istirahat. Untuk melakukan pendakian ke puncak gunung sebaiknya juga menggunakan jasa porter untuk mempermudah pendaki mencapai puncak. Dan untuk jasa porter, biaya yang harus disediakan berkisar Rp. 125.000 untuk setiap satu porter. Selain Porter, alangkah lebih baiknya lagi jika pendaki memanfaatkan jasa guide untuk memandu mereka menuju puncak. Untuk menyewa jasa seorang guide pendaku harus membayar sebesar Rp. 300.000.

Demi keamanan dan kenyamanan saat mendaki, perlengkapan dan peralatan wajib dalam mendaki seperti tali, sepatu yang sesuai, jaket, sarung tangan, minuman dan makanan serta obat – obatan sesui kebutuhan juga sudah harus dipersiapkan. Dalam pendakian Gunung Merapi, akan ada beberapa base camp dan juga pos – pos yang akan dilewati. Perlu diingat, jika melakukan pendakian pada malam hari, pastikan untuk tidak lupa membawa head lamp karen tidak akan ada penerangan sama sekali di sepanjang jalan pendakian. Ketika telah sampai di puncak gunung. Hal yang paling menyenangkan adalah ketika bisa menikmati indahnya matahari terbit di atas puncak gunung dan juga melihat keindahan kawah gunung yang selalu bergejolak.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *