KERATON YOGYAKARTA

Istana Budaya dan Keindahan Jawa

Jl. Rotowijayan 1, Yogyakarta 55133, Indonesia
Telp : (0274) 373 721
Jam Buka : Setiap hari pkl 09.00 – 14.00 WIB

GREBEG BESAR KERATON YOGYAKARTA
tempat-wisata-di-jogja-keraton-jogja
bangsal-kencana
indonesia-2012-447_web-lrg
indonesia-2012-449_web-lrg
Tiket:
Rp. 5.000
Rp. 15.000 (WNA)

Keraton Jogja atau yang sering disebut Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat berada di jantung Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Keraton atau Kraton Jogja merupakan kerajaan terakhir dari semua kerajaan yang pernah berjaya di tanah jawa. Ketika kerajaan hindu-budha berakhir kemudian di teruskan dengan kerajaan islam pertama di Demak, lalu berdiri kerajaan yang lain seperti Mataram islam yang di dirikan oleh Sultan Agung lalu berjalan dan muncul Keraton Jogja yang didirikan oleh Sultan Hamengku Bowono I. Hingga sekarang, keraton Jogja masih menyimpan kebudayaan yang sangat mengagumkan.

Dalam perkembangannya, Keraton Jogja banyak mengalami masa pasang surut kepemimpinan dan terjadi perpecahan. Yang paling terkenal adalah perjanjian Giyanti pada tahun 1755, dimana kerajaan dibagi menjadi 2 (dua) yaitu wilayah timur yang sekarang menjadi Keraton Surakarta dan wilayah barat yang disebut dengan Keraton Jogjakarta. Namun, Keraton Jogja juga banyak menyimpan sejarah yang tak bisa dilupakan begitu saja oleh bangsa Indonesia, termasuk dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Cukup banyak untuk di kaji dan ditulis.

Ada begitu banyak hal menarik yang bisa wisatawan saksikan saat berkunjung ke Kraton Yogyakarta, mulai dari bangunannya yang megah dan kental dengan nuansa Jawa, aneka benda koleksi raja dan keluarganya, pertunjukan seni, hingga kehidupan para abdi dalem. Jika datang pada saat yang tepat, wisatawan juga bisa menyaksikan beragam upacara adat atau prosesi yang di gelar di kraton seperti Nyebar Udhik-udhik, Caos Dahar, Grebeg, dan masih banyak lagi.

Fakta Menarik Kraton Yogyakarta
  • Hingga saat ini Kraton Yogyakarta masih menjadi tempat tinggal Raja Jogja, Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama keluarganya.
  • Di kompleks Keraton Yogyakarta terdapat berbagai ruang pamer benda-benda kuno seperti keramik, batik kuno, gamelan, lukisan, dan benda-benda pribadi raja.  Menariknya, di dalam bangunan yang menyimpan aneka koleksi batik terdapat sumur kuno yang dasarnya penuh dengan uang.
  • Setiap Selasa Wage di lapangan Kemandungan Kidul (bagian belakang belakang) selalu dilaksanakan lomba jemparingan alias lomba panahan gaya Mataraman. Semua pemanah akan mengenakan busana tradisional Jawa dan memanah dengan posisi duduk.
Aktivitas Yang Dapat Dinikmati
  1. Wisata Sejarah.
    Melihat barang bersejarah koleksi keraton Yogyakarta dari dekat seperti kereta kencana para raja Yogyakarta pada zaman dahulu, koleksi lukisan, benda pusaka seperti keris, tombak dilengkapi dengan nama-namanya, perangkat musik seperti gamelan dan gong.
  2. Berfoto.
    Anda bisa puas berfoto dengan background benda-benda koleksi keraton Yogyakarta yang tentunya tidak bisa orang lain dapatkan di tempat lain. Namun untuk bisa mengambil foto di lingkungan keraton sepuasnya, Anda harus membayar tiket izin mengambil gambar seharga Rp.1000,-. Murah bukan?
  3. Menyaksikan Pagelaran Seni.
    Selain bisa melihat langsung bagaimana para abdi dalem keraton Yogyakarta menyambut para pengunjung dengan busana adat Keraton Jogja, Anda juga bisa melihat pagelaran pentas seni yang digelar setiap hari untuk para wisatawan. Berikut jadwal pagelaran karya seni harian di Keraton Jogja:

Salah satu fasilitas yang terdapat di Keraton ini yaitu adanya pertunjukan yang diadakan setiap hari dengan jadwal sebagai berikut :

  •  Senin – Selasa : Music Gamelan Dimulai jam 10.00 WIB
  • Rabu : Wayang Golek Menak Dimulai jam 10.00 WIB
  • Kamis : Pertunjukan Tari Dimulai jam 10.00 WIB
  • Jumat : Macapat Dimulai jam 09.00 WIB
  • Sabtu : Wayang Kulit Dimulai jam 09.30 WIB
  • Minggu : Wayang Orang & Pertunjukan Tari Dimulai jam 09.30 WIB

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *