Keragaman Koleksi Keris Nusantara
No 6, Jl. Pangurakan Yogyakarta, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55122
Jam Buka: Selasa – Minggu Pukul 08:00 – 15:30
Telepon: (0274) 385664
Tiket:
Rp. 2.500 (Anak)
Rp. 3.000 (Dewasa)
Rp. 5.000 (WNA)
Museum Sonobudaya adalah salah satu museum yang menyimpan sejarah dan kebudayaan Jawa. Kekhasan dari museum sangat terlihat dari arsitektur bangunan yang masih klasik Jawa. Museum Sonobudoyo menyimpan koleksi yag berkaitan dengan budaya dan sejarah Jawa yang dinilai cukup lengkap setelah Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta. Berbagai koleksi yang ada dalam museum ini antara lain keramik pada zaman Neolitik dan patung perunggu dari abad ke-8, beberapa macam dan jenis bentuk wayang kulit, senjata kuno (termasuk keris), dan topeng Jawa.
Benda sejaran yang cukup banyak tersimpan dalam museum ini adalah keris. Ada sekitar 1200 koleksi keris di Museum Sonobudoyo yang sebagian besar merupakan sumbangan dari Java Institute. Berbeda dengan Keraton Yogyakarta yang tidak memperlihatkan koleksi kerisnya kepada pengunjung yang datang, di Museum Sonobudoyo pengunjung bebas untuk melihat koleksi dari keris yang tersedia juga berbagai informasi yang berkaitan dengan keris tersebut. Walaupun untuk menikmati semua keris, pengunjung harus meminta ijin kepada kepala pengelola museum terlebih dahulu, karena tidak semua keris terdisplay. Masih ada sebagian besar keris yang tersimpan di ruangan penyimpanan dan tidak bisa dilihat oleh sembarang orang.
Museum Sonobudoyo terbagi menjadi dua Unit dengan lokasi yang berbeda, Unit I berada di Jalan Trikora No. 6 Yogyakarta, sedangkan Unit II berada di nDalem Condrokiranan, Wijilan, di sebelah timur Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta. Lokasinya yang mudah dijangkau, yaitu di sebrang alun – alun, membuat museum ini cukup ramai dikunjungi oleh pengunjung setiap harinya. Selain museum yang dapat di kunjuni pada siang hari, di are museum ini juga menampilkan kesenian wayang kulit pada malam harinya. Pertunjukan wayang kulit dimulai pada pukul 08:00 smapi selesai. Biasanya pukul 10:00 malam.
Museum Sonobudoyo di bnagun pada awal tahun 1934 dan diresmikan pada tanggal 6 November 1935. Nama Sonobudoyo sendiri bermakna tempat budaya, sono berarti tempat, sedangkan budoyo berarti budaya. Pada awal didirkanya museum, dibukalah Sekolah Kerajinan Seni Ukir atau Kunstambacht School demi untuk menunjang dan melengkapi usaha dari Java Institute yang merupakan lembaga pendiri museum.
Saat Jepang menduduki Yogyakarta, pengelolaan museum diserahkan kepada Bupati Paniradyapati Wiyata Praja (Kantor Sosial bagian pengajaran) dan pada masa kemerdekaan museum dikelola oleh Bupati Utorodyopati Budaya Prawito yaitu jajaran pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.Setelah itu, pengelolaan Museum Sonobudoyo diserahkan kepada Pemerintah Pusat / Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan secara langsung bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal tepatnya pada tahun 1974.
Penyerahan tanggungjawab atas pengelolaan museum tersebut kepada Pemerintah Pusat didasarkan pada Undang- undang No. 22 tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan kewenangan Provinsi sebagai Otonomi Daerah. Sebagai tindak lanjut, pada bulan Januari 2010 Museum Sonobudoyo bergabung dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DIY diusulkan menjadi UPTD Peraturan Daerah No. 7 / Th. 2002 Tgl. 3 Agustus 2002 tentang pembentukan dan organisasi UPTD pada Dinas Daerah dilingkungan Pem. Prop. Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Surat Keputusan Gubernur No. 161 / Th. 2002 Tgl. 4 Nopember mengenai TU–Poksi.