Candi Ditengah Borobudur dan Mendhut
Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Wanurejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah 56553
Jam Buka: Setiap hari 06:00 – 17:00 WIB
Tiket:
Rp 1.800 (Domestik)
Rp. 3.300 (WNA)
Sekilas Candi Pawon
Candi Pawon merupakan candi yang berada di titik tengah yang menghubungkan antara candi Mendhut dan candi Borobudur. Candi Pawon hanya berjarak 1750 meter dari Candi Borobudur ke arah timur dan 1150 m dari Candi Mendut ke arah barat.Candi Pawon sendiri berbentuk persegi empat dan mempunyai atap yang bertingkat. Candi Pawon terletak tersembunyi diantara rumah – rumah penduduk. Candi Pawon terletak di desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi Pawon juga biasa disebut dengan Candi Brajanalan.
Sejarah Candi Pawon
Nama Candi Pawon sendiri belum diketahui darimana asalnya. Akan tetapi, ahli epigrafi J.G de Casparis menafsirkan bahwa kata pawon berasal dari bahasa jawa yang berarti awu atau abu. Sedangkan arti kata pawon yang berarti dapur, membuat Casparis menyimpulkan bahwa pawon adalah perabuan atau abu. Masyarakat sekitar berpendapat bahwa kata Pawon berasal dari kata pawuhan yang berarti tempat pembakaran atau pembuangan sampah. Berdasarkan penafsiran –penafsiran tersebut, semua kata menuju pada suatu proses yang menggunakan api. Dalam candi tersebut juga ditemukan 6 lubang angin yang berfungsi sebagai tempat keluarnya asap hasil dari pembakaran. Dengan ditemukanya fakta tersebut, ada pula dugaan akan fungsi Candi yang mungkin digunakan sebagai tempat kremasi para raja pada jaman itu. Lubang angin tersebut pula yang menjadi pembeda antara Candi Pawon dan Candi di Jawa lainya yang pada umumnya tertutup rapat.
Arsitektur Candi Pawon
Candi Pawon diapit oleh dua candi, yakni Candi Mendhut dan Candi Borobudur. Dalam segi arsitektur, Candi Pawon memiliki banyak kesamaan dari segi corak ragam hias dengan dua Candi pengapitnya, selain itu, bangunan candi yang merupakan susunan dari batuan vulkanik dengan perpaduan antara gaya hindu dan jawa kuno,membuat para ahli sepakat dan menyimpulkan, bahwa ketiga candi, yakni Cando Borobudur, Candi Pawon dan Candi Mendut besar kemungkinanya dibuat pada tahun yang sama. Meskupun ukuran Candi Pawon tidak sebesar dua candi lainya, Candi Pawon tetap memiliki daya tarik dan peranan penting tersendiri bagi masyarakat sekitar. Hal tersebut dibuktikan dengan kegunaanya pada setia hari raya Waisak, yang menggunakan Candi Pawon sebagai tempat penyelenggaraan upacara.
Dalam hal relief, Candi Pawon memiliki beberapa relief, ukiran dan gambar di bagian dindingnya, diantaranya Kalamakara yang berada di bagian atas pintu, dan hiasan naga yang berada dibawah tangga. Di bagian bawah candi terdapat selasar setinggi 1,5 meter dengan bentuk persegi. Selain itu juga ada relief berbentuk sulur diseluruh dinding candi. Ada juga relief ceruk patung dewa Kekayaan yang bernama Kuwera dan ceruk Kinara Kinari yang menggambarkan burung berkepala manusia yang menjaga pohon Kalpataru. Didalam ruangan candi, terdapat bekas arca, yang diyakini merupakan arca Indra. Dari prasati Karangtengah diketahui bahwa arca indra yang berada di dalam Cando Pawon terbuat dari perunggu yang dapat bersinar.