Candi Tara

Candi Buddha Tertua di Yogyakarta

Jl. Raya Yogya – Solo, Suryatmajan, Danurejan, Tirtomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Jam Buka: Setiap Hari
Telepon: –

kalasan6
sejarah-candi-kalasan-yogyakarta
candi-kalasan
candi-kalasan-1_0307_20150703_154208
candi-kalasan2
Tiket:
Rp 2.000

Seputar Candi Tara

Candi Tara merupakan candi Buddha tertua di Yogyakarta. Candi ini memiliki nama lain, yaitu Candi Kalasan atau Candi Kalibening. Candi ini dikategorikan sebagai candi Buddha karena  didasarkan pada Prasasti Kalasan yang berangka tahun 778. Candi Tara berada di Dusun Kalibening, Desa Tirtamartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Jarak Candi Tara berada sekitar 15 kilometer di sebelah timur pusat kota Yogyakarta. Untuk mencapai Candi Tara juga sangatlah mudah karena candi ini berada di jalan raya Jogja-Solo, tepatnya di KM 13. Selain mudah dijangkau, tiket masuk Candi Kalasan juga sangatlah murah, yakni Rp. 2000 saja untuk satu orangya.

Sejarah Candi Tara

Sejarah Candi Tara dapat diketahu dari cerita yang dituliskan dalam Prasasti Kalasan yang dibuat pada tahun 778 Masehi. Dalam bahasa sansekerta diceritakan bahwa pada waktu itu  Raja Tejapurnama Penangkarana atau Rakai Panangkaran diminta oleh penasehat spiritualnya untuk membangun tempat suci sebagai tempat untuk melakukan pemujaan Dewi Tara, serta biara yang akan digunakan sebagai tempat tinggal para biksu Buddha.

Diceritakan juga bahwa Rakai Panangkaran dari Wangsa Sanjaya yang sejatinya beragam Hindu menikah dengan Dyah Pramodya Wardhani dari Wangsa Syailendra yang beragama Buddha. Berdasarkan permintaan dari penasehat spiritualnya itulah akhirnya  Rakai Panangkaranmembuat sebuah tempat suci untuk melakukan pemujaan kepada Dewi Tara yang bernama Candi Kalasan.

Arsitektur Candi Tara

Ketika ditemukan, Candi Tara sudaj tidak utuh lagi. Karene dimakan usia, sudah banyak dari bagian candi yang telah runtuh dan rusak. Untuk memperbaiki Candi Tara, sudah dilakukan beberapa kali pemugaran, akan tetapi tetap saja tidak bisa mengembalikan bentuk semula dari Candi Tara karena sudah terlalu banayk bagian yang rusak.

Candi Tara berukuran sangat kecil jika dibandingkan dengan ukuran Buddha lainya, yakni Candi Borobudur. Candi Tara dibuat di tempat yang cukup tinggi dengan pintu dan anak tangga disetiap sisi bangunan candi. Anak tangga di bagian Barat dan Timur dapat digunakan sebegai akses untuk mencapai candi. Jika diperhatikan, bentuk Candi Tara mempunyai alas seperti bujur sangkar dengan ukuran 45m x 45m. Puncak tertinggi dari Candi Tara mencapai 34 meter dan dibagi menjadi tiga bagian. Barikut pembagian tiga bagian dari candi Tara:

  1. Bagian Atap

Bagian atap Candi Kalasan terdiri dari dua tingkat dengan bentuk persegi delapan. Di atap, terdapat arca yang dihiasi dengan dengan ornamen Manusia Buddha yang diletakan pada tingkat pertama Pada tingkat kedua, terdapat arca Dhayani Buddha. Selain kedua arca tersebut, ada juga beberapa stupa di bagian atap candi. Pada bagian atap dan tubuh candi juga diberkani ornamen dan hiasan berupa relief dan ukiran yang cantikdengan bentuk dari sulur-sulur, relung-relung, arca , yaitu patung manusia kerdil dengan perut buncitnya  dan arca Budha.

  1. Bagian Tubuh

Pada bagian tubuh dari Candi Tara nampak sesosok dewa yang sedang berdiri sembari memegang bunga teratai. Kemudian ada juga singgasana bermotif singa yang berada pada bagian bilik dalam. Selain itu, pada bagian dinding juga banyak terterdapat cekungan yang digunakan untuk meletakkan arca. Berbagai ornamen dengan motif yang bervariasi juga terdapat pada bagian pintu masuk candi dan membuatnya terlihat begitu unik.

  1. Bagian Kaki

Pada bagian Kaki Candi Kalasan nampak seperti batu lebar yang berbentuk bujur sangkar. Di bagian tengah kaki candi, terdapat tangga yang dihiasi dengan ornamen-ornamen cantik dan unik.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *